Alasan Aceh Sarankan Timnas Indonesia Pakai Pita Hitam

Jumat, 24 Desember 2010

DETIKPOS.net - Masyarakat Aceh mengharapkan Tim Nasional Indonesia mengenakan pita hitam di lengan saat berlaga melawan Malaysia, Minggu twenty-six Desember 2010 mendatang.

Sekjen Partai Rakyat Aceh (PRA), Thamren Ananda mengatakan, selain untuk mengenang para ratusan ribu korban tsunami yang meninggal di tanggal yang sama enam tahun lalu, ada alasan lain.

"Ini akan membuat masyarakyat Aceh ikut memiliki Timnas, menjadi bagian dari Timnas, apalagi pernah ada konflik di Aceh. Ini akan semakin mengikat kita sebagai bangsa," kata Thamren saat dihubungi VIVAnews, Jumat 24 Desember 2010 malam.

Pita hitam dan beberapa menit hening cipta akan menimbulkan efek dahsyat bagi masyarakat Aceh yang sampai sekarang terus berusaha bangkit dari tragedi.

"Jika itu dilakukan di lapangan Bukit Jalil, di manapun masyarakat Aceh, pasti akan terharu. Semangat Timnas yang membawa nama bangsa akan mengilhami kami, bahwa anak-anak korban tsunami juga bisa berprestasi seperti Timnas," kata Thamren.

Meski hari itu Aceh berkabung, Thamren mengatakan, masyarakat Serambi Mekah akan tetap mendukung Timnas, meski dari layar televisi.

"Akan ada nonton bareng yang didahului hening cipta," kata dia. Selain itu, masyarakat Aceh juga akan menggelar ritual tahlilan.

Selain pada Timnas, Aceh juga berharap pemerintah khususnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan masyarakat Indonesia untuk mengheningkan cipta, mengenang para korban.

"Instruksikan, jam berapa kita mengheningkan cipta bersama," kata Thamren.

Apalagi musibah tsunami yang mengguncang Aceh bukan hal yang boleh dilupakan. Banyak pelajaran yang didapat di balik petaka.

Pada twenty-six Desember 2004, gempa bumi bawah laut 9,1 skala Richter mengguncang Samudera Hindia di lepas pantai Sumatera Utara. Dampak gempa itu begitu kuat sampai 1.200 kilometer dari pusat gempa, hingga mencapai Alaska.

Gempa dahsyat itu memicu tsunami mematikan. Tsunami menyapu sejumlah pantai di Samudera Hindia hingga ketinggian thirty meter. Lebih dari 230.000 orang tewas dan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal. [vivanews/ris]

Blog Berita Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © HAUS BERITA
Using Xclear Theme | Bloggerized by Themescook